Home » » Kumpulan Cerita Humor 2013

Kumpulan Cerita Humor 2013

Written By Unknown on Sabtu, 15 Desember 2012 | 18.55



TEMPAT DUDUK KOSONG
            Seperti biasa setiap pulang sekolah Ali langsung ngacir ke warung bakso Pak Man yang terdapat di belakang sekolah. Warung bakso Pak Man setiap hari rame, terutama jam pulang sekolah.  Kalau tidak segera mencari tempat duduk di dalam warung, mesti rela  duduk di kursi piunggiran got. Setelah dapat tempat duduk, Ali ke toilet sebentar karena  sudah tidak tahan pengin buang air kecil. Kemudian  dia kembali ke tempat duduknya dengan bergegas sambil membetulkan resleting celananya. Sampai di tempat duduknya, kagetlah dia. Seorang cowok bernama Toni sudah mendudukinya.
Ali                   Ton .. ini tempat dudukku. Baru saja  aku ke toilet sebentar
Toni                 Salahmu sendiri tempat duduk kamu tinggal  tanpa apapun. Tinggalin deh tas atau
                        topi kamu biar  tidak diduduki orang.
Ali                   Sudah aku tinggalin tadi
Toni                Mana buktinya? Aku kemari bangku ini kosong.
Ali                   Berdiri saja.  Kutaruh permen karet tuh.
Toni                Busyet! (sambil berjingkat)

MONYET-MONYETAN
            Zaman sekarang mencari pekerjaan sulit banget. Kerja apapun dilakoni asal halal. Sudi, lulusan STM melamar ke sebuah kebun binatang. Dia diterima bekerja sebagai monyet-monyetan. Tugas Sudi adalah menemani dan mengajak monyet beneran menari dan bermain. Sudi pun menjalani training selama 7 hari. Mulailah dia menjalankan tugasnya di hari Sabtu. Al-hasil, Sudi punya banyak  penggemar karena tingkah lakunya lucu, malah lebih lucu dari monyet beneran. Pengunjung pun tiap Sabtu  membludak melihat aksi kocak Sudi. Nah, saking mendalami aktingnya sebagai monyet, Sudi tidak menyadari bahaya di sekitarnya. Masuklah dia  ke kandang singa di sebelah, yang saat itu lupa ditutup oleh pawangnya. Sudi pun panik mencari jalan keluar. Namun malang, seekor singa dengan mulut menganga siap menerkamnya.  Sudi bergumam, ”Habis deh riwayat gue. Apes banget jadi manusia”.  Orang banyak pun berteriak-teriak mengkhawatirkan  nasib Sudi.  Si Singa makin  mendekati Sudi dengan garangnya. Mulutnya semakin  lebar mencaplok kepala Sudi.  Saat itu pula Sudi mendengar bisikan, “Tenang, Mas. Saya juga lulusan STM kok.

SAUDARA KORBAN
            Wartawan jaman sekarang mensi jeli, gesit dan  tangkas  mencari  berita. Dudu, seorang wartawan harian ibu kota hari itu bertugas mencari berita. Dudu harus mendapatkan berita hari itu karena kalau tidak dia bakal diomeli oleh Redaktur Pelaksana-nya. Sudah seharian Dudu mengejar  berita hangat tapi belum juga mendapatkan. Ketika tiba di suatu kerumunan, Dudu bertanya pada seorang bapak, ” Memang ada apa sih  Pak kok berjubel sekali?” Jawab  bapak tersebut, ”Katanya sih ada yang meninggal karena over dosis, Mas? ”Kebetulan! .... Ini berita sensasional. Pasti akan dapat pujian  dari Redaktur Pelaksana karena berita orang meninggal di jalan karena overdosis itu berita langka, "  pikirnya.  Dudu pun mencari akal untuk bisa menyeruak di antara kerumunan manusia. Dia berteriak-teriak, ”Minggir-minggir, saya  saudara korban. Beri saya jalan. Saya  saudara korban!”  Kontan, para  pengerumun dengan muka terheran-heran memberikan jalan buat Dudu. Akhirnya ..... sampailah  Dudu di TKP. Kagetlah Dudu ketika melihat korbannya,   ternyata adalah seekor kambing.


 KULIAH APA KOST
            Brudin, anak lulusan SMA daerah pergi ke Jakarta untuk melanjutkan kuliah. Orangtua Brudin dengan sangat antusias mendukung cita-cita anaknya. Seekor sapi, harta kekayaan satu-satunya pun dijualnya. Brudin pun berangkat ke Jakarta dengan penuh semangat.
            Sampai di Jakarta  Brudin  mendaftar  ke sebuah universitas swasta dan diterima. Karena tidak punya saudara di Jakarta, Brudin  terpaksa kost. Suatu hari  Brudin telefon kepada orangtuanya karena uangnya sudah habis untuk membayar kuliah  dan kost.  Bulan depan adalah tahun baru membayar kontrak.
Brudin            Halo.Be. Babe sehat-sehat saja?
Babe               Baik-baik. Gimana kabar kamu?
Brudin            Baik juga, Be. Tapi, Be ..... Brudin minta kiriman uang karena uang Brudin sudah habis buat membayar kuliah dan membayar kost.
Babe               Apa?
Brudin         Uang Brudin habis untuk membayar kuliah dan membayar kost, Be. (Brudin menunggu jawaban Babenya karena tak juga terdengar) Kemudian suara Babenya terdengar lagi.
Babe               Brudin, uang yang Babe kasih dulu  itu untuk membayar kuliah, bukan untuk membayar kost.
Burdin            ??????? (lemes)


GARA-GARA HELM
            Suatu hari ada operasi kendaraan bermotor. Polisi memberi peluit kepada Bedu. Tapi Bedu tidak mengindahkan peringatan polisi. Bedu tetep cuek menyetel gas motornya dengan  sangat kencang. Polisi pun mengejar Bedu dengan sepeda motornya. Akhirnya Bedu tertangkap oleh polisi yang berjaga di depannya.
Bedu               Apa salah saya, Pak. Bapak memberhentikan saya dengan paksa.
Polisi               Anda   tidak mengindahkan peluit polisi agar berhenti. Ada pemeriksaan SIM.
Bedu               Saya tidak mendengar polisi membunyikan peluit, Pak.
Polisi               Bohong kamu. Polisi sudah berkali-kali membunyikan peluitnya.
Bedu               Kalau begitu Bapak dong yang salah.
Polisi               Anda tidak bisa menyalahkan polisi. Polisi tidak salah!
Bedu               Lho, sampeyan itu gimana. Yang nyuruh saya pake helm kan Pak Polisi. Karena pakai helm saya jadi tidak mendengar peluit, Pak.
Polisi               ???!!!


TEMAN WAKTU KECIL
Pulang dari kantor Pak Anto disambut denagn antusias oleh anaknya yang berusia 5 tahun.
Anak               Ayah, ayah .. tadi ada tamu mencari ayah. Dia nunggu lama sekali. Sekarang sudah pulang.
Pak Anto        Dia teman Ayah di kantor atau tetangga?
Anak               Katanya dia teman Ayah waktu SD.
Pak Anto        Ciri-cirinya apa?
Anak               Gemuk, pendek, berkumis dan botak, Yah.
Pak Anto        Ah, ... itu bukan teman Ayah. Waktu SD teman Ayah tidak ada yang botak dan tidak ada yang berkumis. Kalau yang gemuk dan pendek ada.
Anak               Iya, Yah. Dia bilang teman ayah waktu SD!


DUA RIBU MINTA AMAN
Pak Parman bertandang ke rumah saudaranya naik angkot. Sampai di depan komplek, Pak Parman
terpaksa naik becak karena rumah saudaranya berada di komplek bagian belakang.
Pak Parman   Jalan Dahlia 2 berapa, Pak.
Abang Becak Lima ribu rupiah saja, Pak.
Pak Parman   Dua ribu saja ya, Pak. Dekat ini.
Karena dari pagi tidak ada sewa, terpaksalah Abang becak mau mengantarkan Pak Parman. Abang
becak melarikan becaknya dengan ngebut. Polisi tidur  dihantamnya,lubang-lubang di jalan diterjangnya. Pak
Parman  pun komplain.
Pak Parman   Bang, hati-hati dong. Saya ini manusia, bukan barang.  Yang aman, tauk!
Abang Becak (menjawab dengan tenangnya) Pak, Pak .. sampeyan cuma membayar  dua ribu saja kok minta aman. Kalau  lima ribu ya aman.
Pak Parman   Stop, stop! . Saya jalan kaki saja!


DAPAT 100
            Doni, pulang sekolah langsung menghampiri Mamanya yang sedang menggoreng singkong di dapur.
Doni                Mama ... Mama .. ketiga ulangan Doni  dapat 100.
Mama             (tanpa menoleh) Na .. gitu dong. Itu baru anak keturunan Mama. Kamu pinter, Nak.
Doni                Tapi, Ma ...
Mama             (masih belum menoleh) Tapi apa? Nggak usah khawatir. Mama tahu kok. Kamu pasti minta dibelikan mobil-mobilan baru kan? Habis masak ya, Nak.
Doni                Tapi, Ma .. (bernada ketakutan) .... Yang 100 jumlahnya.
Mama             Maksudmu?
Doni                Matematika 30, Bahasa Indonesia 30, Agama 40, Ma
Mama             Huh! (melotot)


PINDAH DOKTER
            Seorang istri mengeluh melulu soal penyakitnya yang tak kunjung sembuh.
Istri              Pa, kepala saya pusing terus, perut mual mulu, jantung berdebar-debar, makan pun tidak enak. Sakit apa ya, Pa. Sudah minum obat nggak sembuh juga.
Suami             Ke dokter saja deh, Ma. Takut kalau  ada apa-apa.
                       Mereka berdua kemudian ke dokter spesialis. Ketika istri diperiksa, sang suami menunggu di luar dengan perasaan was-was karena periksanya cukup lama. Ketika istri keluar dari kamar  praktek dokter, si suami langsung bertanya,
Suami             Sakit apa, Ma. Kok periksanya lama banget.
Istri                 Ditanya dokter macam-macam, Pa.
Suami             Trus, kata dokter Mama sakit apa? ( panik)
Istri                Nggak ada penyakitnya, Pa. Dokter bilang Mama stres. Mama harus refreshing yang happy-happy, seperti ke Disney Land, Singapura, Italia, Paris. Pokoknya yang seneng-seneng deh, Pa. Kita  enaknya pergi ke mana ya?
Suami             (berpikir sejenak) ... Pindah dokter aja deh, Ma.
Istri                 ?????  


MANCING SENDIRI
            Abu sudah bertahun-tahun jualan ikan di pasar besar di kotanya. Pelanggan Abu cukup banyak karena ikan jualan Abu selalu segar, harganya pun miring dibandingkan dengan penjual ikan yang lain. Suatu hari  Abu kedatangan pembeli baru.
Pembeli           Ikan emas sekilo berapa, Pak?
Abu                 Rp. 20.000,- saja, Bu.
Pembeli           Lho, kok mahal, Pak. Bukannya harga ikan sudah turun.
Abu                 (dengan nada cuek) Bu, Bu .. kalau  ingin yang lebih murah, mancing saja sendiri di laut.
Pembeli           Gitu saja marah (ngedumel sambil ngeloyor pergi)


ARTI I LOVE YOU
            Seorang perjaka dari desa berwajah  jauh di bawah pas-pasan ingin sekali mendengarkan kata cinta keluar dari mulut seorang gadis. Seorang temannya memberi saran agar menanyakan arti I love you kepada gadis cantik yang diinginkannya. Pasti si Gadis akan membalas cintanya.  Karena sudah saking ngebetnya ingin bercinta,  si Perjaka menanyakan arti I love you kepada setiap  gadis yang dianggapnya cantik.
Perjaka           Neng, Neng .. kamu tahu tidak artinya I love you?
Gadis 1           Ha? Apa? Berani-beraninya kamu tanya begitu, ya.  Ngaca dong!
                        Ditolak gadis 1, perjaka itu memburu gadis ke 2.
Perjaka           Dek, Dek .. apa Adek tahu artinya I love you.
Gadis 2           (sambil melotot)  Tanya saja sama Emak loe biar dicariin jodoh!
Dicaci maki gadis ke 2, si Perjaka memburu gadis ke 3. Kali ini si Perjaka yakin pertanyaan ke 3 pasti dijawab. Dia pun melontarkan rayuannya.
Perjaka           Hai ... Dinda, Bidadariku, Manisku.  Dinda pasti tahu arti I love you. Kasih tahu Abang dong, Sayang.
Gadis 3           Apa?  Bidadari, Manis, Sayang?  Sejak kapan loe jadi pacar gue! Ngaco! Lihat Internet sana! Nggak pernah  Internet-an  ya? Ndeso!
                    Walaupun sudah 3 kali ditolak tapi si Perjaka  masih semangat karena saking penginnya bercinta.
Perjaka           Jeng, Jeng .. pasti tahu artinya I love you kan? Kasih tahu Kakanda dong.   
Gadis 4           Apa? Dengerin ya! Kalau saya jawab, saya bisa pingsan, tauk!
Perjaka           (sudah mulai loyo) Cantik-cantik kok pada bego semua ya?
==============================




CUCIAN TETANGGA
Sepasang pengantin muda yang baru saja menikah menempati sebuah rumah
petak. Setiap pagi sang Istri menengok halaman tetangga yang bersebelahan dengan halaman samping rumahnya.
Istri                 Bang, Bang ... lihat deh. Cucian tetangga kurang bersih tuh. Mungkin dia tidak merendamnya dulu.  
Suami             (tidak berkomentar)
Di hari kedua, sang Istri kembali melongok cucian tetangganya lewat jendela yang sama.
Istri                 Bang, bang sini deh .. cuciannya masih  kotor. Apa air di sini  tidak bagus ya? Wah ... airnya nggak bisa dibuat minum dong.
Suami             (kali ini tersenyum kecil)
Besok paginya, kembali si Istri berkomentar. Kali ini komentarnya positif.
Istri                 Bang, Bang ...   tetangga kita sudah pintar.  Cuciannya bersih. Dia beli mesin cuci baru ‘kali.
Suami             Iya, kamu yang  bego. Tadi aku bangun  pagi membersihkan kaca jendelamu yang kotor.
Istri                Jadi, jadi ...
======================================





PUTUS CINTA,  GRAK!
Seorang Komandan pasukan yang sangat galak bertengkar dengan pacarnya.
Pacar              Bang, saya  sudah tidak tahan pacaran dengan Abang. Abang pergi melulu. Ninggalin saya melulu. Abang lebih mementingkan tugas daripada saya.
Komandan     (tanpa pikir panjang, langsung memvonis) Ya sudah. Kalau kamu tidak mau ngerti kerjaan saya. Berhenti sampai di sini saja. Putus.
                        Sang komandan lalu pergi ke barak untuk memimpin pasukannya, latihan baris-berbaris.
Komandan     Siaaaap Grak!, Jalan ditempat, Grak! Majuuuuu jalan!
Semua prajurit berbaris dan berjalan dengan rapi. Mereka takut salah karena Pak Komandan galak sekali.  Ketika saatnya berhenti, Pak Komandan memberikan aba-aba dengan sangat lantang,
Komandan     Berhenti! Sampai di sini. Putus. Grak!
Pasukan         Grak! Komandan sudah gila kali, ya!


JADI SOPIR ANGKOT
            Suatu hari, Parno mengunjungi teman lamanya, Parjo. Ketika mereka mengobrol, anak Parjo mendampingi ayahnya. Dengan bangga Parjo menceritakan kepintaran anaknya yang masih berusia 5 tahun.
Parjo               Anak saya ini pinternya bukan main. Kalau besar dia pasti  punya bakat luar biasa.
Parno              Memangnya dia punya kebaiasaan apa, Jo.
Parjo            Setiap hari aku  heran melihat kebiasaannya. Kalau ada piring langsung diambil dan diputar-putarnya. Kalu melihat penggorengan langsung disabet dan dimainkannya.
Parno              Wah hebat dong. Kalau besar nanti mau jadi pemain band ya?
Anak               (langsung menyahut) Tidak. Aku mau jadi sopir angkot!
Parjo               Hah?!



KEDUA DAUN TELINGA TERBAKAR
Oon pergi ke dokter karena kedua telinganya mengelupas  terbakar kena benda
panas.
Dokter            Apa yang terjadi pada telinga, Bapak? Sampai mengelupas kulitnya? Bapak bisa ceritakan kejadiannya?
Oon             Begini Dokter, akhir-akhir ini istri saya  ngomel terus. Dia minta  uang bulanan ditambah. Padahal saya cuma seorang buruh kecil. Pusing saya, Dokter. Pusiiiing.
Dokter            Lho, apa hubungannya dengan  telinga Bapak yang terbakar?
Oon            Iya Dok, waktu itu teman saya telpon. Saya lagi menyeterika. Karena masih bingung, saya tempelkan setrika itu ke telinga saya, Dok.
Dokter            Ooooo .. begitu. Telinga  yang satu kenapa bisa terbakar juga?
Oon             Teman saya itu  telpon lagi, Dok.  Lalu saya tempelkan lagi setrikaan di telinga saya yang satunya.
Dokter            Bapak pindah ke Psikiater di ruang sebelah ya.

=======================================


SANGAT RAHASIA
Seperti biasa Brudin lebih suka duduk di bangku depan di kelasnya. Hari
itu sedang UAS.  Guru pengawas galak banget sehingga membuat Brudin tidak berani
menengok ke kiri maupun ke kanan. Ketika amplop yang berisi soal ulangan dibagikan,
semua anak  membuka amplop itu lalu  mengerjakan soal-soal yang ada di dalamnya,
kecuali  Brudin.  Selama 10 menit Brudin hanya bisa memandangi amplop di depannya,
hingga seorang pengawas mendekatinya.
Pengawas       Mengapa kamu tidak juga mengerjakan soal? Kamu kehilangan waktu 10 menit.
Brudin            Lho, memangnya amplopnya boleh dibuka, Pak.
Pengawas       Ya boleh.  Mengapa kamu datang ke sekolah kalau  tidak mengerjakan soal.
Brudin            Ada tulisannya SANGAT RAHASIA, Pak.  Saya tidak berani membukanya.
Pengawas      Brudin, Brudin ... Membuka amplop saja tidak bisa, apalagi mengerjakan soalnya. Cepat buka dan kerjakan!
Brudin            (dengan polosnya) Begitu ya, Pak.
=================================


GARA-GARA IKLAN
Badrun yang masih bersusia 8 tahun pergi ke warung kelontong  sebelah rumah
bersama adiknya untuk membeli pembalut wanita.
Penjual           Kalian anak manis-manis. Mau membantu ibu. Pasti ibumu senang punya anak seperti kalian. Beli pembalut buat ibu ya?
Badrun           Tidak, Bu.
Penjual           Oooo .. pasti buat kakakmu ya. Kakak perutnya lagi sakit?
Badrun           Tidak Bu, Kakak tidak sakit kok.
Penjual           Lho, kalau begitu pembalutnya buat siapa?
Brudin            Buat adik saya ini, Bu (sambil menunjuk kepada adiknya)
Penjual           Lho, adikmu laki-laki. Masih kecil pula. Memangnya buat  apa?
Brudin            Biar bisa naik sepeda, Bu.
Penjual           Lho?
Brudin            Kata di tivi,  kalau memakai pembalut bisa berenang dan bersepeda, Bu. Saya ada pe-er. Jadi  tidak bisa  mengajari  adik saya naik sepeda, Bu.
Penjual           Diberi tidak ya? (membatin)


JANGAN LUPA AIR MINUM
            Charles, seorang anak  kali-laki yang amat bandel, susah sekali disuruh tidur. Maunya main melulu. Karena pusing, ibunya memberi ultimátum saat jam tidur.
Ibu              Charles, hari sudah malam. Kamu harus tidur dan tidak boleh keluar kamar. Ibu akan cubit pantatmu kalau kamu berani keluar kamar.
                     Selama 10 menit di kamar, Charles tidak bisa tidur. Karena tidak  berani keluar kamar, Charles berteriak memanggil ibunya.
Charles           Ibu, ibuuuu.
Ibu                  Ada apa lagi?
Charles           Haus, Bu. Charles haus.
Ibu             Tidak boleh minum, ini saatnya tidur. Kebanyakan minum nanti kamu ngompol. Ibu cubit pantatmu kalau kamu masih belum tidur.
                        Lima menit berlalu, Charles masih tidak bisa tidur. Dia berteriak lagi.
Charles           Ibu, ibu .....
Ibu                  Kamu mau pantatmu Ibu cubit.
Charles           Mau, Buuuu! Kalau Ibu  masuk ke kamarku bawakan juga air minum ya.  
Ibu                  Huh!
===================================


UNIVERSITAS IDAMAN
Dengan bangga  Janko  mempromosikan Universitasnya kepada  anak-anak SMA yang baru lulus.
Janko              Universitas kami adalah sekolah idaman.  Luasnya hampir setengah kota Bandung. Semua ruangan berAC. Di tengah kampus ada air mancur yang bisa menari. Ada  air terjun setinggi 5 meter dengan taman di sekelilingnya.  Ada sungai dengan air yang sangat jernih  mengalir di pinggir kampus.
Anak-anak     Wah ..  hebat ya ….
Janko              Itu belum. Gedung balairungnya bertingkat 25 dengan lift yang supercepat. Dosennya diambil dari Amerika. Masing-masing mahasiswa mendapatkan lap top.
Anak-anak     Wah .. hebat sekali. Kami masuk ke universitas Anda saja. Apa ya nama universitasnya.
Janko              Masih dalam rencana.  Baru digambar tahun depan.
Anak-Anak    @#$!%&
===================================




MATA UANG NEGARA ASING
Seperti biasa,  sambil menunggu lonceng pulang sekolah berbunyi, pak Guru Wali
Kelas 5  sebuah Sekolah Dasar memberikan pertanyaan seputar pengetahuan umum kepada murid-muridnya.
Pak Guru       Siapa yang tahu mata uang Amerika?
Dorkas            Dolar, Pak! (dengan cepat menjawab)
Pak Guru       Bagus. Pertanyan kedua. Apa mata uang Spanyol, Perancis, Inggris dan Belanda.
                       Bejo Bachdim mengangkat tangan tinggi-tinggi. Pertanda yakin bisa menjawab pertanyaan Pak Guru.
Bejo Bachdim Mata uang Spanyol, Perancis, Inggris dan Belanda adalah Real Madrid, Lion, Chelsea dan Ajax, Pak!
Pak Guru       Bagus, bagus. Sekarang kamu segera keluar kelas dan basuh mukamu.
Bejo BachdimBaik, Pak (dengan  antusias)
Pak Guru       ???? (heran)
Sampai di luar kelas Bejo Bachdim malah  nonton pertandingan sepakbola
antar kampung di lapangan yang terletak di belakang toilet sekolah.


SEKOLAH PALING KEREN
            Tiga pelajar sedang asyik mengobrol. Mereka memamerkan fasilitas yang ada di sekolahnya masing-masing.
Pelajar 1        Sekolahku adalah sekolah paling keren di kota ini. Ada kolam renang, ada lapangan tennis, ada lapangan bola basket. Nggak rugi deh sekolah di sekolahanku.
Pelajar 2        Sekolahku lebih keren, Bro. Kolam renangnya ada 2, ada lapangan sepakbolanya juga. Kamu pindah ke sekolahku aja deh. Entar kita bisa main bola bareng.
Pelajar 3      Yaaa .. sekolah kalian nggak ada apa-apanya dibandingkan dengan sekolahku. Di sekolahku ada semua sarana olahraga. Kolam renang, tennis, bulu tangkis, sepak bola, sepak takraw, semua cabang olahraga deh. Kalian berdua pindah saja ke sekolahku.
Pelajar 1 & 2  Memang sekolahmu di mana, Bro?
Pelajar 3         Di belakang Gelora Bung Karno.
Pelajar 1 & 2  Jayus, ah!


JUJUR DAN BENAR
                        Bu  Joko heran melihat anaknya sudah pulang, padahal hari masih pagi.
Bu Joko          Nak, kok tumben kamu pulang secepat ini. Ada rapat guru-guru ya?
Joko               Tidak Bu. Karena aku tadi aku sudah menjawab pertanyaan Ibu Guru dengan jujur dan benar. Makanya dipulangkan.
Bu Joko          Lho, menyawab pertanyaan dengan baik kok malah dipulangkan sih, Nak.
Dodi                ¿???##@@
Bu Joko          Mermangnya Ibu Guru bertanya apa?
Joko                Ibu Guru bertanya, “Siapa yang melempar kapur ke Bu Guru!”
Bu Joko          ¡!!!!!!!!!!!!


SUDAH DIGUSUR
                        Faisal  adalah murid yang cerdas, kritis  dan bandel. Ketika pelajaran prakarya Pak Guru memberikan triplek lepada semua muridnya untuk diisi dengan karya masing-masing.  Faisal menyelesaikannya dengan cepat. Dia menyerahkan tugasnya   kepada Pak Guru.
Pak Guru       Lho kok kamu sudah menyerahkan pekerjaan. Cepat sekali. Pekerjaan apa, ini?
Faisal              Sebuah perkampungan kumuh, Pak.
Pak Guru       Mana rumahnya. Kosong begini. Cuma triplek doang.
Faisal          Iya, Pak. Tadi pagi saya baca koran katanya perkampungannya kena gusur. Jadi tinggal tanahnya doang.
Pak Guru       !!!! ....  Kembali ke tempat dan  kerjakan lagi!
Faisal              Oke, Pak!

           
            MENGHAFAL  PANCASILA
                        Ramot adalah Ketua Kelas kelas 5 di sebuah Sekolah Dasar. Dia sangat percaya diri dan disenangi teman-temannya. Suatu hari di kelasnya ada pelajaran PPKN, semua murid maju ke depan untuk menghafalkan Pancasila.
            Pak Guru       Bejo, kamu maju ke depan. Sebutkan lima sila dalam Pancasila
Bejo                (maju ke depan kelas) Bejo mengucapkan Pancasila  dengan gaya kalem. Maklum dia orang Jawa. Jadi pembawakannya tenang. Tepuk tangan dari murid-murid tidak begitu meriah.
Pak Guru       Sekarang giliran kamu, Dullah.
Dullah             Baik, Pak. (Dullah maju ke depan kelas. Dia mengucapkan Pancasila dengan terbata-bata karena belum hafal benar. Yang tepuk tangan hanya teman sebangkunya saja)
Pak Guru       Giliran kamu Ramot. Kamu harus lancar dan benar ya! Jangan mau kalah dengan dua orang temanmu!
Ramot             Baik, Pak. (Ramot maju ke depan kelas dengan sangat pede disertai tepuk tangan meriah teman-temannya, terutama cewek-cewek.  Dengan lancar Ramot mengucapkan Pancasila dengan suara yang menggelegar. Tepuk tangan makin meriah. Kali ini semua teman satu  kelas memberikan dukungan padanya. Namun, karena tepuk tangan begitu gencar, sampai kalimat terakhir di sila ke 3 .. tiba-tiba pikiran Ramot  blank. Ramot lupa sila selanjutnya karena larut  dalam kegembiraan)
Murid-murid  Terus, terus ...
Ramot             (masih dengan gaya santai) ... Sila ke ke 4 dan sila ke 5 masih seperti biasa. Tidak ada perubahan. (Lalu dengan santai dia kembali ke bangkunya)
Pak Guru       ??????
Murid-murid Huuuuu ..........


CITA-CITA MULIA
Bu Guru sebuah Sekolah Dasar sedang memberikan tugas menggambar kepada murid muridnya tentang cita-cita mereka.
Nanto menggambar sebuah papal layar besar  karena dia bercita-cita menjadi pelaut. David menggambar pesawat terbang karena dia ingin jadi pilot. Sudin menggambar keranjang penuh dengan telur karena dia ingin menjadi pedagang telur seperti ayahnya. Novi menggambar suster yang sedang menggendong bayi  karena dia ingin menjadi suster seperti suster yang mengasuh adiknya. Sedangkan  Sasa mengambar seorang dokter legkap dengan stetoskop di lehernya. Murid paling cantik di  kelas ini bercita-cita ingin menjadi dokter seperti ibunya.  Ketika tiba saatnya menyerahkan tugas, Bu Guru heran dengan gambar yang dibuat Harry.
Bu Guru         Harry,  kalau besar nanti kamu ingin jadi apa? Kamu menggambar sepasang pengantin?
Harry              Iya, Bu Guru. Cita-cita saya ingin menikah dengan Sasa dan punya anak.
Bu Guru         Harry-Harry .. kamu suka nonton sinetron ya?


DIHUKUM KARENA BUANG ANGIN
            Malam hari Ucok makan nasi goreng pete dengan pete yang kelewat banyak. Besoknya, ketika di kelas, perut Ucok sakit. Dia  sering buang angin  yang membuat kelas menjadi sangat tidak  nyaman karena baunya memusingkan kepala. Ucok kedapatan sebagai pelakunya. Pak Guru pun memerintahkan Ucok keluar ruangan. Sementara teman-teman sekelasnya  sibuk menutupi hidungnya, Ucok dengan santai keluar ruangan sambil tersenyum lepas. Di luar kelas Ucok menghirup udara sebanyak-banyaknya. Saat itu  Kepala Sekolah lewat.
Kepala Sekolah          Ucok, jam pelajaran kok kamu malah ada di luar.
Ucok                           Iya, Pak. Pak Guru menyuruh saya keluar.
Kepala Sekolah          Tapi kenapa kamu malah tersenyum gembira
Ucok                           Jelas lah Pak. Saya bebas.
Kepala Sekolah          Bebas apa?
Ucok                           Bebas dari udara bau, Pak. Kelas saya bau karena saya buang angin  terus-terusan. Bu Guru menyuruh saya keluar. Saya yang buang angin bisa menghirup udara segar. Sedangkan  teman-teman terjebak dengan angin bau dari saya, Pak.
Kepala Sekolah          Awas ya. Jangan buang angin di depan saya! (sambil ngeloyor pergi)


 SATE GULE KAMBING
            Ipin yang terkenal pelit di kampugnya membuka  warung sate dan gule Madura.
Suatu hari Ipin dikomplain pembelinya.
Pembeli           Pak. Gimana nih. Gule kok dagingnya cuma sedikit. Banyak tulangnya.
                        Tambah dagingnya dong, Pak.
Ipin                 Sampeyan nih gimana. Sudah  untung dapat dagingnya.
Pembeli           Untung gimana. Ini mah bukan gule daging kambing, tapi gule tulang.
                        Nambah dagingnya lagi.
Ipin                 Nggak ada lagi, Pak. Dagingnya sudah dibuat sate!
Pembeli           Ya sudah. Nggak mau bayar!


POLISI TIDUR
Pak Somad bercita-cita ingin satu-satunya anak laki-lakin, yaitu Sudin, menjadi polisi. Suatu hari
Pak Somad membicarakannya dengan Sudin.
Pak  Somad    Din, kalau kamu besar nanti Bapak ingin kamu menjadi polisi. Seragamnya keren, Nak.
Sudin              Nggak mau jadi polisi, Pak.
Pak  Somad    Lho, kenapa? Polisi punya tugas mulia melindungi warga yang kesulitan.
Sudin              Apaan. Polisi itu malah menyusahkan, Pak.
Pak  Somad    Menyusahkan gimana.
Sudin          Lihat saja. Polisi tidur itu menyusahkan saya naik motor. Tidur saja menyusahkan, apalagi bangun.
Pak Somad      Din, Din ... payah kamu!


            GOPEK VS TING TONG
                        Suatu hari seorang Madura belanja kloset di sebuah toko bangunan milik orang Cina.
            Somad             Kloset  ini harganya berapa, Koh?
            Penjual           Gopek, Cak
            Somad            (Somad  tidak tahu gopek itu berapa. Tapi dia gengsi buat bertanya) Kok mahal amat.
            Penjual           Gopek sudah murah, Cak. Di toko lain gopek ji go
            Somad            (Tambah bingung saja. Tapi gengsi buat bertanya. Padahal Somad ingin menawar)
            Penjual           Jadi beli, Cak?
            Somad            Ting tong saja ya!
            Penjual           Apaan ting tong. Nggak ngerti, ah.
            Somad            Kalo gopek berapa?
            Penjual           Gopek itu lima ratus. Jadi harganya lima ratus ribu.
            Somad            Ting tong itu tiga ratus lima puluh.
            Penjual           Ji go lagi deh?
            Somad            /????? 
           

            DAGING DAN OTAK
                        Seorang penjual daging sudah biasa memasarkan dagangannya dengan berteriak-teriak. Pagi itu Bu
             Ipoh masih tidur karena semalam tidak bisa tidur  akibat giginya sakit.
            Penjual           Daging, dagiiiing .. daging saya empuk .. anak buat rawon, empal .. soto ... dagiiiing dagiiing .....
           Bu Ipoh     (keluar kamar  langsung mencak-mencak) Hey .. Bang Danging. Masih pagi teriak daging, daging. Kamu nih nggak punya otak ya.
         Penjual           Maaf Bu, otak lagi nggak bawa. Adanya daging. Dagiiing, daging. Daging empuk, daging empuk. Dagiiiing!
            Bu Ipoh          Hooeee... !...
 
 
sumber : http://www.teenage-corner.com/

Blog Archive

Friend Yangasik