Namaku Ata, umurku 16 tahun, aku tinggal bersama Mamaku (42 tahun), bersama papa dan adik perempuanku yang duduk di bangku SMP.
Suatu siang aku berada di rumah
hanya berdua dengan Mama. Mama sedang berbaring di dalam kamarnya, ia
mengenakkan daster yang sangat tipis. Aku masuk kedalam kamar, Mama
tersenyum kepadaku. Aku duduk ditepi ranjang, batang penisku mulai
tegang melihat pakaian Mama yang sangat seksi. Aku memeberanikan diri
menyentuh pahanya, lalu aku mengelus paha itu. Ohh.. betapa mulusnya,
aku membatin dalam hati.
Mama masih membiarkan tanganku
berada dipahanya. Lalu aku berbaring disampingnya. Tanganku membelai
wajahnya yang cantik. "Mama cantik sekali..". kataku memuji.
"Terimakasih, sayang.." Balas Mama. Aku lalu menangkap bukit kembarnya
yang hampir menyembul dari balik daster. Mama terkejut, "Apa yang kamu
lakukan, sayaang?" Tanya Mama. Aku masih diam, tanganku terus
meremas-remas buah dadanya. Mama memejamkan mata merasakan sensasi yang
aku berikan. Lalu aku dekatkan bibirku ke bibirnya, kemudian kulumat.
Mama membalas dengan penuh nafsu. Mama memasukkan lidahnya kedalam
rongga mulutku, air liurku ditelan tanpa ragu-ragu. Kemudian kepalaku
bergerak kearah buah dadanya yang menjulang tanpa penghalang. Puting
susunya kujilat dan kugigit dengan lembut. "Ssshh.. oohh.." Mama
mendesis kekenakan.
"Ooohh.. teruss, Ataa.. sshh".
Tanganku menjelajahi daerah selangkangannya yang masih tertutup CD dan
agak basah. Lalu aku bangkit dan duduk didepan selangkangannya. Mama
berbaring terlentang. CD nya kubuka, tampaklah olehku sebuah belahan
yang dipenuhi oleh rerumputan hitam. Aku langsung menjilati permukaan
vaginanya, lidahku menari-nari di klitorisnya. Mama semakin mendesis tak
karuan merasakan kenikmatan yang diberikan oleh anaknya. "Ooohh..
sshh.. teerruss sayaanngg.. sshh". Pantatnya bergerak kesana kemari.
Lidahku kumasukkan kedalam liang senggamanya. Mama semakin menjadi-jadi.
Aku lalu bangkit berdiri diatas
ranjang, batang penisku sudah sangat tegang mengacung-acung, Mama
berlutut didepanku, kontolku dikocok-kocok dan kemudian dimasukkannya
kedalam mulutnya. Mama terus mengulum batang penisku, kadang lidahnya
menari-nari diseluruh permukaan penisku.
Kemudian Mama berbaring
terentang diatas ranjang, kakinya dikangkangkan dengan lebar, aku
berlutut didepan selangkangannya, batang penisku kutempelkan dilubang
senggamanya. Pinggulku kutekan kedepan, "bless", seluruh batang penisku
masuk ke dalam vagina Mama. Ohh, ..Yeesshh.. aaghh," Mama mendesah
keenakan. aku mulai mempercepat goyanganku,"ceek, ceek ceek," bunyi
selangkangan kami beradu. "SShh.. Ataa.. kamu hebat sayaang..".
10 menit kemudian kami bertukar
posisi, Mama dalam posisi nungging sekarang, aku berlutut dibelakangnya.
Memek Mama terlihat begitu indah dari belakang. Aku memasukkan
kontolku, dan mulai mengocoknya. Dinding liang senggamanya begitu
lembut. "OOohh Mamaa.. memek Mama enak sekali.. oohh".
Tiba-tiba aku merasa ada sesuatu
yang akan keluar dari dalam penisku, aku berkata kepadanya, "Maa.. Ata
mau keluar nih maa..". "Cabut kontol kamu, sayaang..". aku segera
mencabut kontolku dan Mama segera menangkapnya. Penisku dihisap hisap
dan dijilati. Tak lama "Crroott.. croott.. crott", cairan putih kental
memancar dari penisku, Mama meminum semuanya, oohh..
"Ma, dilanjutkan lagi ya..?"
"Iya donk, Mama belum keluar nih..!" Aku mengambil posisi berbaring
terlentang, Mama menaiki tubuhku, badannya menghadap kearah ku. Kemudian
Mama mulai memompa, memutar pinggulnya. "OOohh, ..sshh.. Mamaa". Mama
terus memompa dengan gaya yang sungguh erotis.
"Ata, ..kita doggystyle lagi
yuk, Mama lebih suka gaya itu", kata Mama. Kami pun langsung mengubah
posisi ke doggystyle. aku mengentotnya dengan cepat. Mama mendesah desah
keenakan. Ketika melihat lubang pantat Mama, aku jadi ingin mencobanya.
Lalu aku mencabut kontolku dari memeknya. "Kenapa dicabut sayang..?
kamu mau keluar lagi?". Tanpa banyak bicara aku langsung memasukkan
batang penisku kenalam anus Mama, "OOhh.. aapa yang kau lakukan,
sayaangg?". "Mama nikmati aja..". ternyata lubang pantatnya masih sangat
sempit, aku terus mengenjotnya. "Uuuhh.. uuhh.. yyeess..", Desah Mama.
Tak lama kemudian, Mama mencapai
orgasme, "Ata.. Mama mau keluar niih.." Aku langsung mencabut kontolku
dan membungkuk ke arah memeknya. Cairan putih segar mengalir dari dalam
liang vaginanya. Aku menjilat dan menelan cairan itu. Sambil menikmati
cairan memeknya kontolku yang masih tegang aku kocok dan aku masih
menginginkan jepitan memek Mama yang nikmat dan lembut.
Setelah Mama merasakan dan
menikmati orgasme nya, aku baringkan tubuh Mama lagi di ranjang, Mama
tersenyum melihat kontolku masih tegang dan keras, sambil tersenyum Mama
bilang "Kamu masih kuat sayang, ayo masukin lagi aja ke memek Mama.."
belum selesai dia bicara aku langsung melumat bibir Mama dan menciumnya
dengan sangat nafsu begitu juga Mama yang langsung membalas ciumanku,
tangan Mama mengocok kontolku yang tegang dan licin karena cairan dari
memek Mama.
Dengan posisi aku di atas dan
Mama terbaring dengan posisi menyamping dengan posisi kaki berlipat ke
arah samping perlahan aku tusuk kembali memek Mama perlahan, dan karena
memek Mama sudah basah dan kontolku juga, jadi tusukan kali ini lancar
dan terasa nikmat, bless.. kontolku pun kembali masuk ke dalam memek
Mamaku yang nikmat. Aku menggoyang dari atas menyodok memek Mama. Mama
tampak sangat menikmatinya dan kontolku terasa sangat di jepit oleh
daging lembut yang hangat dan berlendir itu.
Beberapa saat kamu menikmati
posisi itu hingga aku minta ganti posisi, aku cabut kontolku dari memek
Mama. aku minta Mama telentang seperti posisi pertama kami bersebadan,
Mama mengerti lalu membuka kakinya lebar-lebar hingga memek Mama
terlihat merekah dan seperti siap untuk kembali menelan semua kontolku.
kubuka kedua pahanya, dan aku masuk di antaranya, kontolku yg tegang dan
besar itu aku genggam, Mama memalingkan muka ketika melihat kontolku,
lalu kontol itu aku arahkan ke memeknya yg ditumbuhi bulu-bulu hitam
lebat. Aku tekan di lubang senggamanya, Mama menahan nafas dan menggigit
bibir ketika kontolku pelan-pelan masuk ke dalam memeknya. Aku mendesah
pelan dan meringis menahan nikmat. Jepitan dinding memek Mama terasa
ketat dan berdenyut-denyut hangat. Dan dengan sekali tekan amblas sudah
kontolku di dalam memeknya, kami sama-sama berpelukan dan berciuman
lagi. Kontolku serasa dipijat dan disedot-sedot lembut di dalam
memeknya. Kemudian aku mulai memompanya, Mama mendesah lagi dan
pelan-pelan menggoyangkan pinggulnya seirama dengan kocokan kontolku
mencari kenikmatan.
Aku sangat menikmati posisi ini
sambil terus menggoyang. Mama tepejam menikmati ulahku, anaknya yg
sedang menyetubuhinya. Tangannya memegang pinggangku, kakinya menekuk
menerima tubuhku yg menyodok memeknya dengan kontolku. Payudaranya
bergoncang-goncang lembut. "Sssh.. Maa.. enak banget lubangnya.." kataku
seenaknya, Mama senyum dan mencubitku
Duh.. ssh.. enak bener Maa..
diapain sihh..", tanyaku penasaran. Mama nyengir.., "Ra.. ha.. si..
aa..", katanya nakal. Aku merengut manja dan terus memompa. Keringat
membasahi punggungku. Aku benar-benar keenakan, dadaku makin berdebar
dan pertahananku hampir jebol oleh kenikmatan lubang vagina Mamaku,
sementara Mama pelan-pelan ikut menggoyang pinggul dan memainkan otot
vaginanya sambil terpejam-pejam dan merintih keenakan. Dan memang, aku
sudah tidak tahan lagi, dan gerakanku makin cepat, nafas makin memburu
dan dengan mengerang parau, muncratlah spermaku di dalam vaginanya,
crot.. crot.. crott.., dan Mama yang juga kelihatannya sudah mulai
mencapai orgasme yang kedua, mengetahui aku sudah keluar, ia
memutar-mutar pinggulnya kesana kemari membuat penisku ngilu dan seperti
diputar-putar. Dan kemudian ia memekik tertahan sambil melentingkan
tubuhnya dan terkulai lemas
Setelah itu kami berdua
berbaring sambil tetap berpelukan di atas ranjang. "Kamu hebat, Ta,"
puji Mama. "Terima kasih Mama, kapan-kapan boleh diulang lagi ya?"
"Boleh sayang, asal jangan sampai ketahuan siapa-siapa". Kami berbaring
sambil saling memegang kemaluan masing-masing dengan mesra.
Esok harinya pada waktu yang
sama, dimana hanya aku dan Mama yang ada di rumah. Mama sedang berada di
dapur, dia sedang melap piring-piring dan gelas yang habis dicuci. Ia
menggunakan daster tipis dan sangat pendek, buah dadanya menonjol dari
balik daster itu, nampaknya Mama tidak memakai BH. Aku memeluknya dari
belakang. Tengkuknya kucium sambil kujilat-jilat kecil sampai
telingannya. "Shhttss..", Mama mendesis keenakan. "Mama cantik sekali",
kataku memuji. Dia berbalik ke arahku sambil berkata, "Ata mau apa
sayang..?". "Ata pingin ngerasain ngentot ama Mama lagi, seperti
kemarin." Mama lalu mencium bibirku, dia melumat perlahan-lahan, semakin
lama semakin bernafsu. Lidahnya dijulurkan kedalam rongga mulutku, aku
mengisapnya dengan rakus. Kemudian bergantian lagi, lidahku kumasukkan
ke dalam rongga mulutnya, Mama mengulum lidahku dengan penuh nafsu.
Tanganku bergerak melepaskan ritsluiting dasternya, seketika itu daster
itu sudah merosot kebawah. Tubuh bagian atas Mama polos, dia memang
tidak menggunakan BH sehingga buah dadanya yang bulat indah itu
menggantung dengan bebas.
Tanganku meremas buah dada
kenyal itu, Mama mendesis perlahan. Lalu aku mengulum puting susunya,
desahan Mama makin menjadi, "Ssshh.. uuhh.. terus sayang..". Lidahku
menari-nari di puting susunya yang merah kehitaman dan sudah menegang.
Mama lalu melepaskan pakaianku,
kemudian ia jongkok di hadapanku, batang penisku yang sudah menegang
diusapnya dengan perlahan-lahan. Lidah Mama terjulur kearah lubang kecil
yang ada di kepala kontolku. Mama memasukkan batang penisku ke dalam
mulutnya, kemudian Mama mengulumnya. Nikmat sekali kuluman Mama, batang
penisku jadi kelihatan mengkilap karenanya.
Setelah itu, Mama duduk di atas
meja dapur, kakinya dibukanya lebar-lebar, lubang memeknya sangat jelas
kelihatan. Aku langsung menjilati memek yang mulai lembab itu. Mama
mendesah tertahan.
Lalu Mama turun dari atas meja,
ia membungkukkan badannya, kedua tanggannya bertumpu di atas meja,
sedangkan aku berada di belakang pantatnya. Pelan-pelan kumasukkan
batang penisku ke dalam liang senggamanya, lalu aku mulai memompanya
maju mundur. Mama sangat menyukai posisi ini, tak henti-hentinya
mulutnya mendesah sambil menyebut namaku. Tanganku memegang pinggulnya
yang kemudian aku pindahkan ke payudaranya. Walau pun sudah agak turun
namun payudara Mama masih tergolong kencang dan kenyal. Sambil meremas,
payudaranya kupilin dan kumainkan puting susu Mama hingga Mama makin
terasa kenikmatan dengan goyangan yang makin kencang dan tubuh Mama yang
bergetar bergidik saat puting payudara Mama aku pilin.
Kami tidak mengubah posisi kami
sampai mencapai orgasme. Mama yang mengalami orgasme duluan, batang
penisku serasa sangat basah oleh air vagina Mama, aku tidak peduli,
terus kuentot liang senggamanya. Tak lama kemudian aku sampai juga. Mama
langsung jongkok di hadapanku, batang penisku dikocok dan dikulumnya.
Akhirnya menyemburlah spermaku kedalam mulut Mama, crot.. crot.. crot..
"Akh.. ma.. ma.. eemm.." erangku kenikmatan. Mama menelan semuanya tanpa
sisa, bibit-bibit cucunya, kemudian aku menarik tubuhnya bangkit, kami
saling kulum di bibir. "Ata, kamu sangat hebat, nak, sperma kamu sangat
lezat." kata Mama memujiku. "Mama juga hebat, liang memek Mama sangat
nikmat dan sempit." lalu kami berciuman lagi.
Saat ini aku masih rutin
menyetubuhi Mama, siang kalau Papa belum pulang dan adikku juga sedang
keluar, dan pembantu biasanya aku suruh belanja, atau pun malam dan
tidur seranjang jika Papa pergi keluar kota. Mama sangat menikmati
perlakuan anak laki-lakinya. Tak jarang kami melakukannya di mobil, baik
di garasi atau di jalan di luar kota, di hotel atau bahkan kami pernah
menyewa villa dan selama kami di sana kami bertelanjang ria siang dan
malam dan bercinta terus, kami hanya bercinta, tidur, makan dan bercinta
terus. Dan yang paling berkesan adalah saat kami bercinta di dalam
kolam air hangat di luar ruangan villa dengan pemandangan langit malam
dan bintang dan kami teruskan bercinta di halaman villa di atas rumput
yang rapi. Mama memang sangat memuaskanku..