1.) Berhubungan Dengan Pengguna Yang Terpercaya
Istilah terpercaya, setiap orang tentu akan mentafsirkannya berbeda-beda. Bisa jadi keluarga, kerabat, sahabat, atau seseorang yang mereka cap sebagai yang terpercaya. Akan tetapi, jika kata “Terpercaya” diberikan pada teman atau kenalan baru di media sosial, eits !!! tunggu dulu.
Istilah terpercaya, setiap orang tentu akan mentafsirkannya berbeda-beda. Bisa jadi keluarga, kerabat, sahabat, atau seseorang yang mereka cap sebagai yang terpercaya. Akan tetapi, jika kata “Terpercaya” diberikan pada teman atau kenalan baru di media sosial, eits !!! tunggu dulu.
Alangkah bijaknya jika pengguna tidak langsung memberikan kepercayaan
kepada semua pengguna yang ia kenal melalui media sosial. Mungkin bisa
untuk tidak langsung terhubung dengan mereka, Anda perlu melakukan
sedikit “riset” atau menelitinya. Bila yakin dan Anda menganggapnya aman, hubungkan akun media sosial Anda dengan yang diinginkan.
2.) Mengubah Pengaturan Privasi
Pada media sosial, terdapat pengaturan privasi yang begitu ketat. Dan saking ketatnya, terkadang pengguna tidak menyadari hal tersebut. Akan tetapi, mereka cenderung untuk memilih lebih bebas dari kekangan, daripada tidak bisa bernarsis ria di media tersebut.
Pada media sosial, terdapat pengaturan privasi yang begitu ketat. Dan saking ketatnya, terkadang pengguna tidak menyadari hal tersebut. Akan tetapi, mereka cenderung untuk memilih lebih bebas dari kekangan, daripada tidak bisa bernarsis ria di media tersebut.
Ubahlah pengaturan privasi sesuai dengan kebutuhan Anda. Apabila
media sosial Anda perlukan untuk sebuah kepentingan tertentu, mungkin
memperketat privasi memang diperlukan. Namun, jika Anda hanya
menggunakan untuk narsis-narsisan, longgar pun tak ada masalah.
3.) Menyembunyikan sesuatu yang detail
Tak semuanya musti dibagikan di media sosial. Baik yang kecil atau yang besar. Dengan demikian, untuk informasi detail pada diri sendiri, sebaiknya tidak untuk di bagikan atau di-share pada media sosial.
Tak semuanya musti dibagikan di media sosial. Baik yang kecil atau yang besar. Dengan demikian, untuk informasi detail pada diri sendiri, sebaiknya tidak untuk di bagikan atau di-share pada media sosial.
Misalnya saja tanggal lahir atau nama tengah Anda. Ataupun
menyembunyikan tahun lahir Anda, dapat menjadi sebuah pilihan. Yang
terpenting selain itu, alamat rumah atau nomor telepon, sebaiknya tidak
perlu diumbar-umbar di media sosial.
4.) Membagikan Lokasi
Share Location memang lagi menjadi trend pada media sosial. Akan tetapi dianjurkan untuk tidak membagikan lokasi pada media sosial. Misalnya saja apabila ada orang yang tengah “mencari” atau “memburu” Anda. Dan mereka memata-matai Anda melalui media sosial yang tengah Anda ikuti. Dengan membagikan lokasi, bisa jadi Anda seperti memberi tahu dimana Anda tengah sembunyi.
Share Location memang lagi menjadi trend pada media sosial. Akan tetapi dianjurkan untuk tidak membagikan lokasi pada media sosial. Misalnya saja apabila ada orang yang tengah “mencari” atau “memburu” Anda. Dan mereka memata-matai Anda melalui media sosial yang tengah Anda ikuti. Dengan membagikan lokasi, bisa jadi Anda seperti memberi tahu dimana Anda tengah sembunyi.
5.) Ingat ! Dunia Maya tidak ada “TOMBOL DELETE”
Sebaiknya, berpikir dua kali ketika Anda hendak memposting atau berbagi sesuatu. Pasalnya, internet atau dunia maya tidak mengusung “Tombol Delete“. Memang sih, pada media sosial disediakan layanan “Hapus”, akan tetapi, ketika Anda berbagi informasi dan terlanjur tersebar sebelum Anda menyadari hal tersebut, hanya penyesalan yang akan tertinggal.
Sebaiknya, berpikir dua kali ketika Anda hendak memposting atau berbagi sesuatu. Pasalnya, internet atau dunia maya tidak mengusung “Tombol Delete“. Memang sih, pada media sosial disediakan layanan “Hapus”, akan tetapi, ketika Anda berbagi informasi dan terlanjur tersebar sebelum Anda menyadari hal tersebut, hanya penyesalan yang akan tertinggal.
Sebut saja Twitter,
ketika pengguna tengah berkicau. Dan para pengikutnya me-retweet
kicauannya. Jelas akan menyebar ke berbagai pelosok dengan cepat.
Meskipun telah di hapus oleh si pemosting, akan tetapi tetap tidak dapat
merubah masifnya informasi yang telah menyebar tersebut.
6.) Tidak perlu mengklik, jika tidak yakin
Di Facebook dan Twitter, tak hanya banjir dengan foto atau video, namun juga terdapat link atau tautan. Jika Anda tidak tahu persis atau tidak yakin apa yang terdapat pada balik link yang tersebar atau disebar tersebut, akan lebih baik jika tidak diklik.
Di Facebook dan Twitter, tak hanya banjir dengan foto atau video, namun juga terdapat link atau tautan. Jika Anda tidak tahu persis atau tidak yakin apa yang terdapat pada balik link yang tersebar atau disebar tersebut, akan lebih baik jika tidak diklik.
Tak sedikit link atau tautan yang beredar di media sosial seperti Twitter atau Facebook
berupa scam, phising, atau mengandung virus yang dapat merugikan Anda.
apabila telah terlanjur mengklik, sebaiknya jangan melakukan apa yang
diperintahkan pada laman yang tengah terbuka tersebut, sebaiknya sih
segera ditutup. Sebagai saran : langsung saja tutup jika terlanjur
mengklik dan unfollow serta block akun yang telah membagikan tautan scam
atau phising tersebut.
Mungkin hanya itu yang dapat kami bagikan pada Anda mengenai 6 Langkah Aman Bermain di Media Sosial.
Jika ini bermanfaat, jangan segan-segan untuk berbagi melalui tombol
media sosial di bawah ini serta memberikan komentar atau tambahan jika
Anda memiliki tips lain.
sumber : http://heraspost.com/2012/11/27/6-langkah-aman-bermain-di-media-sosial/