Bandara paling modern dan canggih di Indonesia resmi beroperasi.
Jelang tengah malam, Rabu 24 Juli 2013, Lion Air dan Air Asia menjadi
dua pesawat komersial terakhir yang mendarat di Bandara Polonia, Medan,
untuk selamanya. Bandara yang sudah beroperasi lebih dari 70 tahun itu
resmi berhenti beroperasi dan akan difungsikan menjadi Pangkalan TNI
Angkatan Udara.
Peran Polonia kini digantikan oleh Bandara
Internasional Kualanamu di Deli Serdang, Sumatera Utara, yang berukuran
10 kali lipat lebih luas dari Bandara Polonia. Kualanamu mulai
beroperasi tepat pukul 00.01 WIB, Kamis 25 Juli 2013. Garuda Indonesia
tujuan Jakarta menjadi pesawat pertama yang terbang dari landasan
Kualanamu pada pukul 05.00 WIB pagi. Ada 118 penerbangan dari Kualanamu pada hari pertama pengoperasian bandara itu.
Kualanamu
berdiri di lahan seluas 1.365 hektare. Bandara ini memiliki panjang
landasan 3.750 x 60 meter. Bandara yang dibangun selama enam tahun
dengan anggaran Rp5,8 triliun ini – Rp3,3 triliun dari APBN dan Rp2,5
triliun dari PT Angkasa Pura II – mampu didarati pesawat berbadan lebar
sekelas Boeing 747-400 serta Airbus.
Luas terminal penumpang di
Kualanamu sebesar 118.930 meter persegi, dan mampu menampung 8,1 juta
penumpang per tahun – bandingkan dengan daya tampung Bandara Polonia
yang hanya 900 ribu penumpang per tahun. Pada tahap pengembangan
lanjutan, Kualanamu bahkan didesain mencapai kapasitas maksimal untuk
melayani hingga 22,1 juta penumpang per tahun.
Desan interior Bandara Kualanamu (autoages.blogspot.com)
Menteri
BUMN Dahlan Iskan menilai Bandara Kualanamu berpotensi menjadi bandara
terbaik di Indonesia. Bandara ini punya keunggulan sistem navigasi yang
lebih canggih, sistem transportasi jalan tol serta kereta api yang
terintegrasi dan berhenti langsung di areal bandara, dan stasiun
pengisian bahan bakar pesawat yang juga terintegrasi dengan bandara
sehingga mobil Pertamina tak perlu lagi meluncur mendekati pesawat untuk
mengisi bahan bakar.
Bandara Kualanamu juga menerapkan sistem terbuka untuk proses check-in dengan areal check-in yang luas. Ada sebanyak 80 counter check-in yang telah dilengkapi teknologi Baggage Handling System
– teknologi penanganan bagasi otomatis yang pertama kali digunakan oleh
bandara di Indonesia. Teknologi asal Belanda ini juga diterapkan di
Bandara Changi dan Hong Kong.
Selain itu, Kualanamu memiliki tingkat pendeteksi keamanan tertinggi hingga level 5. Teknologi ini memungkinkan penumpang untuk check-in bagasi di counter manapun tanpa takut barangnya tertukar jadwal penerbangan. Bandara ini juga dilengkapi 8 garbarata (avio bridge) yang menghubungkan penumpang langsung dari area keberangkatan di dalam terminal menuju kabin pesawat.
Ambisi hub terbesar di kawasan
Bandara Kualanamu punya target jadi bandara pengumpul (hub)
terbesar di kawasan Asia Tenggara. Ambisi besar Kualanamu adalah
mengalahkan Bandara Internasional Changi di Singapura dan Bandara
Internasional Kuala Lumpur di Malaysia pada tahun 2018.
Direktur
Utama PT Angkasa Pura II, Tri S. Sunoko, beberapa waktu lalu mengatakan
optimis target itu dapat dicapai dengan kerja keras. “Namun itu butuh
waktu,” kata dia. Untuk mempersiapkan diri menjadi bandara yang
diperhitungkan secara internasional, Angkasa Pura II tahun lalu telah
resmi menunjuk Bandara Internasional Incheon di Korea Selatan sebagai sister airport dari Kualanamu.
Dengan
demikian, Kualanamu didesain mengadopsi sistem Incheon dalam mengelola
bandara. Incheon adalah bandara terbesar di Korsel dan salah satu yang
tersibuk Asia. Lebih dari 33 juta penumpang menjejali Incheon setiap
tahunnya. Hanya dalam waktu lima tahun sejak mulai beroperasi tahun
2001, Icheon telah menyabet penghargaan Bandara Terbaik Dunia dari Airports Council International selama 7 tahun berturut-turut.
“Maka
kami (Kualanamu) juga menargetkan lima tahun (untuk mengalahkan bandara
di Singapura dan Malaysia) dengan kerja keras serta dukungan dari
pemerintah daerah,” kata Tri. Kualanamu dan Incheon dinilai mempunyai
keunggulan yang sama, yakni posisi strategis. Incheon terletak di antara
Jepang dan China, sedangkan Kualanamu terletak di antara Singapura dan
Kuala Lumpur.
Ke depannya, penerbangan
dari Indonesia menuju negara-negara lain tak perlu transit di Kuala
Lumpur atau Singapura karena dapat langsung terbang dari Kualanamu di
Deli Serdang Sumatera Utara. Sebaliknya, penerbangan dari luar negeri menuju Indonesia juga tidak perlu transit di Changi atau Kuala Lumpur.
Bandara Kualanamu (id.wikipedia.org)
Apabila Kualanamu di masa depan diproyeksikan menjadi hub regional
di Asia Tenggara, maka Bandara Soekarno-Hatta di Jakarta yang terletak
di tengah-tengah Jakarta akan diposisikan menjadi hub domestik. “Di Soetta, komposisinya akan menjadi 80 persen melayani penerbangan domestik dan 20 persen melayani penerbangan internasional,” kata Tri.
Ia mengatakan, selama ini hub internasional
di Soetta hanya ke Australia sehingga perkembangan Soetta sebagai
bandara internasional tidak terlalu maju. Bandingkan dengan letak
geografis Kualanamu yang lebih strategis, di mana dari segi jarak amat
dekat dengan Singapura dan Malaysia, serta hanya enam jam penerbangan dari Korea Selatan.
Aksesibilitas
PT
Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Kualanamu menyediakan armada
transportasi umum untuk mempermudah para calon penumpang. Minimal ada
tiga jenis transportasi yang dapat digunakan menuju bandara terbesar
kedua di Indonesia itu.
Gerbang Bandara Kualanamu (autoages.blogspot.com)
Pertama,
calon penumpang dapat menggunakan jasa Kereta Api Bandara. Kereta
menjadi moda yang paling disarankan karena akses jalan raya dari Medan
menuju Bandara Kualanamu masih belum maksimal. PT Railink sebagai
pengelola Kereta Api Bandara Kualanamu menyediakan fasilitas khusus
berbasis rel pertama bagi bandara di Indonesia yang mengantar-jemput
penumpang dari Stasiun Besar Medan menuju Bandara Kualanamu, dan
sebaliknya.
Dari Stasiun Besar Medan, kereta pertama berangkat ke
Kualanamu pukul 03.55 WIB. Sementara pemberangkatan terakhir dari
Kualanamu menuju Medan disesuaikan dengan jadwal penerbangan
terakhir, yakni pukul 00.15 WIB. Tarif untuk KA Bandara ini dipatok
Rp80 ribu per orang untuk sekali jalan, dengan waktu tempuh rata-rata
35-40 menit.
Kereta api Bandara Kualanamu (ANTARA/Septianda Perdana)
Kedua,
calon penumpang bisa menggunakan taksi dengan jarak tempuh sekitar 40
kilometer dari kota Medan dan lama perjalanan 60-90 menit pada kondisi
lalu lintas lancar. Tarif resmi taksi per sekali jalan dari Medan ke
Kualanamu rata-rata berkisar Rp145 ribu. Jika lewat jalan tol,
sesungguhnya jarak bisa ditempuh hanya dalam waktu 30 menit. Namun jalan
tol ini pengerjaannya belum 100 persen selesai.
Ketiga,
calon penumpang bisa menggunakan bus Damri yang tersedia di dua lokasi
di kota Medan, yaitu Jalan Gatot Subroto (Carrefour) dengan tarif Rp15
ribu, dan Amplas dengan tarif Rp10 ribu per orang per sekali jalan.
Waktu tempuh dengan bus Damri ini tak terpaut jauh dari taksi. Selain
angkutan bus Damri, tersedia pula shelter bus yang disiapkan PO Bus ALS di Binjai dengan tarif Rp30 ribu per orang. (eh)
sumber
Asia
Berita
Bisnis dan Inspirasi
Cerita Dewasa
Cinta
Flora dan Fauna
Foto Bugil ( naked photos )
foto foto
foto hewan
Foto Mesum
foto seksi
foto selebritis
foto unik
Game dan Film
Humor
Ibu dan Anak
Info dan Fakta
Internasional
Internet
Kata Mutiara
Kesehatan
Kumpulan SMS
Liburan
Lirik
makanan dan minuman
Mitos dan Misteri
Mobil dan Motor
Olah Raga
Pria
Property
Selebritis
Sepak Bola
Sosial dan Edukasi
Tahukah Kamu
Tekno
Tips Dan Trik
Tokoh
Top 10
Tutorial
Video Lucu
Wanita
0 komentar:
Posting Komentar